Skripsi Matematika | Studi Perbandingan antara Belajar Matematika pada Jam Awal dengan Belajar Matematika Jam Akhir
Berikut merupakan cuplikan dari latar belakang masalah skripsi Pendidikan Matematika dengan judul "STUDI PERBANDINGAN ANTARA BELAJAR MATEMATIKA PADA JAM AWAL DENGAN BELAJAR MATEMATIKA JAM AKHIR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK OPERASI HITUNG PADA BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VII". Untuk skripsi lengkapnya silahkan di unduh pada link dibawah postingan ini.
Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada hakikatnya pendidikan merupakan suatu kesatuan proses terpadu dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan adanya pendidikan seseorang diharapkan mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Sehubungan dengan kemajuan zaman, pendidikan semakin terasa sebagai suatu kebutuhan yang penting bagi setiap manusia. Dimana-mana berdiri sekolah baru untuk menampung calon-calon siswa yang memerlukan pendidikan. Namun demikian peningkatan kuatintas ini belum diimbangi dengan peningkatan kualitas.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan perlu terus mengadakan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara maksimal. Dalam hal ini Pemerintah telah melakukan beberapa upaya diantaranya dengan adanya perbaikan kurikulum. Namun untuk menjadikan anak didik sebagai Pelajar yang berprestasi baik, memang bukanlah hal yang mudah, banyak hal yang harus dipenuhi.
Sekolah MTs Darul Hidayah Penempatan jam pelajaran Matematika tidak sama untuk setiap kelas. Ada kelas yang mendapat pelajaran Matematika di jam awal dan ada juga kelas yang mendapat pelajaran matematika di jam akhir pelajaran. Untuk jam akhir pelajaran dilakukan sesudah sholat dzuhur berjama’ah.
Kita menyadari bahwa kecerdasan dan daya pikir masing-masing siswa berbeda-beda dalam satu kelas. Hal ini terlihat dari adanya siswa yang dengan mudah memehami materi pelajaran dan diajarkan oleh guru. Sebaliknya adapula yang lamban dalam menerima materi yang diajarkan. Oleh karena itu hendaknya seorang guru tanggap dan mampu memahami gejala tersebut, yakni sejauh mana sebenarnya kesiapan siswa dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru, yang selanjutnya diharapkan siswa memahami, mengerti dan mampu menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan materi yang di ajarkan khususnya matematika.
Disamping itu keberhasilan dalam proses belajar mengajar juga dipengaruhi penempatan jam pelajaran yang akan mempengaruhi situasi belajar. Dalam situasi yang berbeda akan berbeda pula kondisi siswa dalam belajar, motivasi, minat dan pada akhirnya berbeda pula hasil belajarnya.
Belajar matematika memerlukan berfikir yang tinggi dan konsentrasi yang baik dan kesiapan untuk mengerti dan mencerna pelajaran. Pada jam awal pelajaran kondisi siswa masih nampak segar, kemauan untuk bertanya mengerjakan soal-soal latihan serta diskusi saat belajar begitu bersemangat. Walaupun di MTs Darul Hidayah masuk pukul 07.15 namun siswa jarang datang terlambat untuk mengikuti pelajaran awal. Selain itu jarang siswa yang minta dispensasi izin keluar dan konsentrasi siswa masih tertuju pada materi pelajaran yang sedang diberikan sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan baik. Pada akhir jam pelajaran siswa sudah nampak letih kondisinya, baik jasmani maupun rohaninya. Kemauan bertanya sangat kecil, diskusi tidak semangat, konsentrasi anak tidak lagi sepenuhnya tertuju pada materi pelajaran. Ini dapat dilihat dari pandangan siswa banyak tertuju keluar, saling mengobrol, mengantuk dan banyak siswa yang minta izin keluar dengan alasan yang beragam. Selain itu banyak siswa sering terlambat masuk mengikuti pelajaran setelah istirahat ke dua (setelah sholat dzuhur). Sehingga secara garis besar kegiatan belajar dikelas kurang berjalan baik.
Keberhasilan siswa akan memperoleh pendidikan dituntut oleh banyak faktor. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang bisa berupa faktor internal maupun eksternal. Faktor internal dapat berupa faktor biologis (kondisin umum jasmani), faktor psikologis (intelgensi, sikap, minat, bakat dan motifasi), sedangkan faktor eksternal dapat berupa faktor lingkungan keluaraga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan faktor waktu.
Kuat dan lemahnya motifasi dalam belajar akan menentukan giat tidaknya belajar. Dalam proses belajar mengajar sering dijumpai anak yang malas, suka membolos, perhatian terhadap pelajaran kurang, bahkan ada siswa yang mempunyai intelegensi tinggi tapi tidak dapat mencapai hasil belajar yang baik. Hal ini berarti guru kurang atau tidak berhasil dalam memberikan motivasi sehingga siswa dapat terdorong untuk belajar. Jadi motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga siswa mau atau ingin melakukan aktivitas belajar dan bila tidak suka, akan berusaha untuk meniadakan perasaan tidak suka itu.
Selain faktor internal diatas, faktor eksternal lingkungan sekolah juga mempengaruhi hasil dari proses belajar mengajar, misalnya waktu pemberian jam pelajaran yang dilaksanakan pada awal jam pelajaran dan akhir jam pelajaran.
Dari uraian diatas, penulis beranggapan bahwa penempatan jam pelajaran yang berbeda diduga dapat berbeda pula hasil belajarnya, dan belajar matematika siswa kelas yang mendapat materi pada jam awal pelajaran diduga lebih baik dari belajar matematika siswa kelas yang mendapat materi pada jam akhir pelajaran. Dan untuk itulah penulis melakukan penelitian itu.
Download :
Skripsi Pendidikan Matematika
Semoga Bermanfaat.


0 Response to "Skripsi Matematika | Studi Perbandingan antara Belajar Matematika pada Jam Awal dengan Belajar Matematika Jam Akhir"
Post a Comment